Wabah Ulat Bulu :0 :0 :0

17/05/2011


Malang (ANTARA News) – Wabah ulat bulu yang menyerang perkebunan mangga di Probolinggo dan kini meluas ke daerah sekitarnya sebagai akibat dari semakin berkurang populasi predator burung liar pemakan ulat.

Chairman ProFauna Indonesia Rosek Nursahid, Rabu menyatakan, populasi predator pemakan ulat seperti Burung Prenjak, Jalak dan Cinenen berkurang cukup signifikan hingga mencapai 80 persen dari populasi sebelumnya.

“Perburuan liar yang dilakukan secara besar-besaran sebagai komoditas perdagangan menjadikan populasi burung liar pemakan ulat ini menurun drastis, sehingga ulat-ulat tersebut bisa berkembangbiak dengan leluasa karena musuh utamanya sudah tidak ada,” tegasnya.

Di wilayah Malang sendiri terutama di Kecamatan Pujon dan kawasan Malang selatan, katanya, populasi predator berupa burung liar pemakan ulat (serangga) tersebut juga sudah hampir hampir punah.

Menurut dia, jika proses perburuan burung pemakan serangga ini dilakukan secara besar-besaran dan terus menerus akan memicu terjadinya bencana ekologi. Akibatnya, akan terjadi ledakan populasi kupu-kupu dan ulat di luar kendali.

Oleh karena itu, tegasnya, kalau warga di wilayah Malang Raya ini tidak ingin terjadi wabah ulat di daerahnya, maka masyarakat harus menghentikan berburu burung pemakan serangga tersebut.Biarkan burung-burung tersebut hidup di alam bebas agar rantai ekosistem tetap berjalan normal.

Sebelumnya Kepala Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Dr Ir Totok Himawan mengimbau agar masyarakat khususnya petani di wilayah Malang Raya dan sekitarnya tidak perlu khawatir akan serangan ulat bulu yang kini mewabah di Probolinggo.

Sampai sejauh ini ulat bulu hanya menyerang tanaman mangga saja dan tidak akan menyerang tanaman lain, seperti padi, sayur, bunga serta berbagai jenis buah lainnya.

Apalagi, lanjutnya, sekarang juga sudah dilakukan penyemprotan insektisida atau sejenis cairan “Lamda Sihalotrim” sampai beberapa kali, sehingga kondisinya sudah jauh berkurang.”Petani tidak perlu khawatir, karena kemungkinan meluas hingga ke wilayah Malang dan sekitarnya itu sangat kecil,” tegasnya.

Hujan yang terus menerus mengakibatkan musuh alami ulat bulu, yakni sejenis predator bernama “Braconid” dan “Apanteles” tidak mampu bertahan hidup. Sehingga, musuh alami itu tidak bisa mengontrol populasi ulat bulu yang semakin banyak, dan berkembangbiak dengan cepat, bahkan menyebar ke lingkungan penduduk.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Ninik Suryantini mengimbau agar masyarakat terutama petani lebih waspada.”Untuk wilayah Kota Malang yang rentan terhadap perkembangbiakan ulat bulu adalah Kecamatan Lowokwaru, Kedungkandang dan Sukun,” katanya menambahkan.  

Inilah Penyebab meledaknya populasi ulat bulu. :: 

1. Populasi ulat bulu biasanya akan mengalami peningkatan pada musim-musim pancaroba menjelang datangnya musim kemarau.
faktor meningkatnya temperatur lingkungan akibat perubahan cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat bulu yang semula membutuhkan waktu 4-7 minggu menjadi kurang dari 4 minggu.
Tingkat kelembapan yang tinggi juga mengakibatkan sejumlah parasit yang menjadi predator alami ulat bulu tidak mampu bertahan hidup dan mengontrol populasi ulat bulu.

2. Terganggunya keseimbangan alam akibat semakin berkurangnya predator ulat bulu. Predator alami ulat bulu di antaranya adalah beberapa jenis burung seperti kutilang, perenjak (famili Cisticolidae dan Sylviidae) dan jalak, kelelawar dan serangga lainnya. Juga termasuk sejumlah parasitoid yang menyerang kepompong ulat bulu.

3. penyebab tidak langsung wabah ulat bulu adalah pembudidayaan jenis pohon yang semakin homogen atau seragam. Sehingga mempengaruhi peranan lingkungannya(habitat) bagi ulat bulu dan predatornya dalam rantai makanan

Tinggalkan komentar